Select Language
Simple Search
Advanced Search
Title : Author(s) :
  • SEARCHING...
Subject(s) :
  • SEARCHING...
ISBN/ISSN : GMD : Collection Type : Location :
License

This Software is Released Under GNU GPL License Version 3.

Awards

The Winner in the Category of OSS

Title FD1 Batik pesisir : an Indonesian heritage : Collection Of Hartono Sumarsono / Helen Ishwara
Edition
Call Number 746.662 HEL b
ISBN/ISSN 9789799104052
Author(s) Helen Ishwara
Subject(s)
Classification 746.662 HEL b
Series Title
GMD Text
Language Indonesia
Publisher Jakarta : KPG
Publishing Year 2012
Publishing Place Jakarta
Collation 265 hlm.
Abstract/Notes Batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya di daerah di luar Pulau Jawa, dan adanya pengaruh budaya asing seperti China dan India, termasuk agama Hindu-Buddha, merupakan jenis Batik Pesisir. Nama Batik Pesisir sendiri muncul karena berasal dari daerah pesisir utara Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, dan Bakaran. Batik Pesisir berasal dari luar Kota Solo dan Yogyakarta, seperti contohnya Batik Pekalongan, Batik Cirebon dan Batik Indramayu. Baca juga: Sejarah Batik Jambi Sejarah Batik Pesisir Pada sekitar abad ke-15 dan 16, arus para kaum pendatang dari beberapa negara yang sampai di Nusantara semakin deras. Mereka disebut sebagai kaum peranakan, baik dari China, India, Belanda, dan Arab. Selama di Nusantara, mereka mengembangkan busananya sendiri berupa sarung dan kebaya. Dalam perkembangannya, para kaum peranakan membutuhkan batik sendiri untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kelompok. Pada zaman Belanda, batik dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu Batik Vorstenlanden dan Batik Pesisir. Batik Vorstenlanden adalah batik dari daerah Solo dan Yogyakarta, sementara Batik Pesisir adalah batik-batik yang dikerjakan di luar dua daerah tersebut. Istilah Batik Pesisir sendiri muncul karena berkembang di daerah pesisir Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Lasem dan Bakaran. Baca juga: 10 Motif Batik Daerah dan Filosofinya Berbeda dengan batik keraton, batik pesisir lebih diutamakan sebagai barang dagangan. Dalam perjalanannya, Batik Pesisir baru berkembang luas sekitar abad ke-19, yang disebabkan oleh adanya kemunduran produksi tekstil dari India, yang saat itu menjadi produsen kain terbesar yang dijual ke Pulau Jawa. Barulah saat para pengusaha Indo-Belanda datang, Batik Pesisir semakin berkembang pesat. Ciri-ciri Batik Pesisir Berikut ini ciri-ciri Batik Pesisir. Ragam hiasnya flora dan fauna dan bersifat natural Warna Batik Pesisir beraneka ragam Pilihan warna dan motifnya dinamis atau tidak kaku Batik Pesisir tradisional banyak menggunakan warna merah dan biru Hasil pengaruh asing yang dibawa oleh para pedagang kaum peranakan Baca juga: Apa Tujuan Pembuatan Batik? Motif Batik Pesisir Batik Pesisir memiliki beragam motif, berikut beberapa contohnya. Motif Buketan Motif Jlamprang Motif Tiongkok Motif Islami Batik Pekalongan Batik Cirebon Batik Indramayu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batik Pesisir: Sejarah, Ciri-ciri, dan Motif", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/27/090000579/batik-pesisir--sejarah-ciri-ciri-dan-motif.

Specific Detail Info
Image
File Attachment
LOADING LIST...
Availability
LOADING LIST...
  Back To Previous